Indonesia

Bule Belanda Ungkap Alasan Pandai Berbahasa Indonesia.

Posted on Updated on

George

George Muishout orang Belanda yang fasih Berbahasa Indonesia. Bercerita mengenai perkenalannya dengan Bahasa Indonesia. Dengan Indonesia dan juga kunjungannya ke Indonesia.

George mampu berbahasa Indonesia dengan cukup lancar, malah dulu-dulu mungkin lebih lancar lagi dari sekarang. Karena faktor usia yang membuatnya lupa perbendaharaan kata. 

Sejarah perkenalan dengan Bahasa Indonesia.

Waktu sekolah di HBO (University of Applied Science) di Utrecht, George sempat mengikuti kursus singkat Bahasa Indonesia. Kursus itu ditujukan untuk untuk magang di luar negeri. Pilihannya waktu itu ke Amerika Latin atau ke Asia. Untuk wilayah Asia pilihannya antara lain ke Indonesia.

Bagian dari paket program itu kita ambil salah satu Bahasa. Itulah perkenalan pertama dengan Bahasa Indonesia.


“Jadi ketika itu saya ragu, awalnya mau ambil Bahasa Spanyol. Tidak jadi karena kalau tidak salah sudah penuh kelasnya. Pada akhirnya saya pilih Bahasa Indonesia.” 

“Tapi itu kursusnya singkat. Cuman dua bulan. Saya masih ingat dosennya orang Maluku. Kami mempelajari yang umum saja. Seperti. Budi Pergi ke Pasar Beli Pisang. Yah sebatas itu saja, saya masih ingat. Ketika itu saya tidak terlalu semangat, semata hanya untuk mendapat nilai mata kuliah.”

Namun sayang sekali magangnya tidak jadi. Tapi belajar Bahasa Indonesianya dapat dasarnya saja. Sekitar tujuh kali pertemuan. Disambung dengan ujian.

Alasan pembatalan magang di Indonesia karena ketika itu kondisi politik Indonesia, sedang kurang stabil. Era peralihan  Presiden Suharto yang baru saja diganti oleh Habibie. Jadi George rencanannya ditempatkan di salah satu Rumah Sakit di Jogja.

Tapi pada akhirnya tidak jadi. Karena di Indonesia sedang banyak demonstrasi. Terutama di kota-kota besar. Karena alasan itulah Biro khusus untuk magang ke luar negeri waktu itu mengambil keputusan untuk membatalkan untuk semua mahasiswa yang akan magang di Indonesia pada tahun itu.

“Jadi betapa sedihnya saya itu.”

Persiapan sebenarnya kurang dan belum banyak. Tapi khayalannya yang sudah jauh. “Waah asik nanti itu, saya akan mendapatkan kebebasan.”
Ini bukan rencana perjalanan George yang pertama ke Indonesia. Sebelumnya sudah pernah. Yaitu ketika masih jenjang SMA di Belanda. 

“Waktu saya masih SMA. Dia ajak oleh orang tua teman, yang banyak uang. Ketika itu orang tua teman ini ingin liburan. Liburan Natal,  atau liburan akhir tahun. Selama dua minggu.”

Temannya itu awalnya malas ikut orang tua liburan. “Ah bosan, tidak asik dengan ortu. Orang tua tidak menarik, tidak asik. Mereka tidak mengerti kebutuhan kita anak muda.”

Jadi orang tuanya mencoba merayu dengan menawarkan solusi  “Ayo ikut saja, Indonesia itu bagus. Kamu harus ikut ajak saja salah satu kawan kamu George.”

Trip pariwisata yang pendek. Mereka jadi ikut tour. Jadi Jawa dan Bali. Paket tour pendek itu. Karena waktunya terbatas. Jadi itu pertama kali ke Indonesia tidak sempat belajar Bahasa Indonesia. Karena temannya George itu tadinya tidak mau ikut ortu.  “Ya sudah ajak saja teman.” Trus adiknya juga disuruh mengajak teman. Pada akhirnya kita ikut secara rombongan. Kan anak muda sambil bersorak sorai.

Mereka ke Jakarta, Bogor. Pokoknya semua yang standar ada di setiap paket tour. Tempat-tempat Pariwisata yang paling top. Pangendaran, Bromo, Borobudur, Prambanan, Jogja dan Malang dan berakhir di Bali.

George mengingat perjalanan itu jadwalnya terlalu padat. Sebagai anak muda, anak-anak terbiasa tidur panjang. Jalan sampai malam-malam kalau tripnya aduh ini seperti balapan.

Pagi sudah harus bangun untuk sarapan. Trus semua lokasi yang diprogram harus diinjak pada waktu yang sudah ditentukan. Itu memang kelemahan dari paket-paket pariwisata seperti itu.

George mengingat aromanya yang berbeda sekali dengan aroma di Belanda. “Inikah yang dinamakan aroma tropis.” pikir saya.

“Kok luar biasa, di saat Natal. Ketika teman-teman di Belanda sedang membuat Bola Salju. Yang saya ingat juga bahwa di hotel kami itu ada Pohon Natal. Kok luar biasa, ada pohon natal di sini. Dalam suasana yang sangat beda dengan di Belanda. Selama ini kan kami mengkaitkan pohon Natal dengan suhu yang dingin kemudian salju.”

Kunjungan pertama ke Indonesia itu belum sadar untuk belajar Bahasa Indonesia. 

Karena Guidenya di Indonesia bisa bahasa Belanda dengan baik. Jadi tidak terfikirkan untuk belajar Bahasa Indonesia. Ketika itu enggak ada  ketertarikan belajar Bahasa Indonesia. 

Kunjungan kedua ke Indonesia terjadi setelah George lulus program S1 di Perguruan Tinggi. Dia masih punya waktu sebelum bekerja untuk menikmati liburan panjang. Dia terfikir ke Indonesia, setelah batal waktu magang dulu.

Nah saya teringat dengan teman SMA dulu dia dari Indonesia, orang tuanya pernah kerja di Belanda sini jadi expat, waktu itu dia sudah kembali ke Indonesia. Dia tinggal di Surabaya. Kemudian dia ajak saya datang.

“Kamu kan sudah selesai kuliah, datang ke sini. Dia mengundang saya ke Surabaya, itu tahun  1999 atau 2000 awal.”

Berangkatlah George sebagai backpacker menemui temanya di Surabaya. Kemudian dia diajak keliling Jawa kemana-mana naik kereta. George sudah terbiasa hiking. Selama kuliah juga kemana-mana di Eropa Saya dulu suka hiking. Misalnya ke Inggris, Irlandia, Skotlandia, Prancis, Belgia semacam itu. Dulu apalagi untuk anak muda dan mahasiswa. Bisa dapat korting untuk usia sampai 25 tahun. Di Eropa kalau bepergian ada korting untuk mahasiswa agar mereka melihat negara sekeliling.

Setelah jalan-jalan dengan kawan dari Surabaya itu.  George kontak lagi dengan teman satu lagi orang Indonesia di Belanda. Dia waktu itu sedang di Lombok. 

Temannya ini mengudang George ke Lombok, “Kalau kamu sedang di Indonesia. Lanjut saja datang ke Lombok.”

Aslinya saya tidak ada rencana. Tapi karena waktu bukan masalah. Karena sudah merencanakan liburan untuk tiga bulan. “Pertama saya ragu. Tapi pada akhirnya saya fikir:”Kenapa tidak ke Lombok juga”

Jadi akhirnya pakai Feri ke Bali dulu. Setelah itu saya lanjut ke Lombok. George memilih untuk lewat darat. Karena selain lebih murah daripada naik pesawat, juga bisa kontak dan komunikasi dengan penduduk lokal. Mengamati bagaimana kehidupan penduduk setempat.

Dan mungkin pertimbangannya. Kalau masih muda itu kan bukan perkara lelah badan masih kuat. Lebih penting mungkin, murah dan ada sisi adventure nya. Akhirnya sampai di Lombok itu. “Dijemput oleh temanku” 

Pengalaman Lucu Bule Liburan ke Indonesia kena Diare

Posted on

Liburan ke negara lain, memberikan banyak pengalaman yang tidak terlupakan. Kali ini bule Belanda yang liburan ke Maluku Indoneisa menuturkan pengalaman sakit diare akut di pantai dan terpaksa BAB di depan sekolah. Lalu pengalamannya BAB di hutan ditunggui babi yang siap menyantap limbahnya.

Pak Sirtjo menceritakan pengalaman sedang di pantai mendadak diserang diare. Bule Belanda mengalami hal ini ketika berkunjung ke Pulau Aboru Ambon yang indah itu. Dalam rangka mengunjungi keluarga istrinya. Kasus ini terjadi tahun 1984.

Bule Belanda ini melihat saat itu di kampung-kampung belum ada WC. Tapi penduduk memanfaatkan tempat yang paling luas sedunia, laut. Mereka buang air di pantai. Perbincangan lengkap bisa disaksikan di Channel Youtube “Serba Belanda” Link di bawah ini:


Bule Brewok yang fasih berbahasa Indonesia itu di negaranya Belanda terbiasa dengan buang hajat duduk di kloset. Sehingga privacy terjaga. Bisa tutup dan kunci pintu.

Sedangkan di tempat yang ia kunjungi di Maluku ini, waktu itu lain sekali.


“Biasanya orang ramai-rampai pagi-pagi ke pantai untuk buang air. Satu bagian untuk perempuan bagian lain untuk laki-laki. Jadi ramai-ramai mereka bicarakan agenda kegiatan seharian ke depan. Siapa ke pasar, sambil buang air.”



Waktu itu di kampung pulau kecil Aboru, bule Brewok sedang jalan-jalan di pantai bersama seorang teman dan Betty sang istri,  siang hari sekitar jam setengah dua (13:30 PM)

“Tiba-tiba perut saya sakit luar biasa dan tampaknya mencret. Saya terpaksa karena sedang di pantai, saya pikir tinggal buka celana padahal, tengah hari dan lokasinya itu ternyata pas di depan sekolah dasar. Jadi sialnya anak-anak sekolah semua nonton. Mereka meneriaki kami.”

Pengalaman itu pertama kali, dia buang air di laut. Walaupun dia sebelum berangkat ke Ambon sudah mendapat pengarahan tentang BAB di pantai, tapi dia tidak tidak tahu tehnik di ‘atas’ air.
“Saya sudah pernah lihat caranya orang buang air trus saya duduk di dalam air terendam sampai perut, saya buang air besar dan mencret.  Saya terkejut lihat ke bawah kok limbah itu maju dan mundur terdorong ombak laut.  Saya lihat buangan saya naik-turun dan anak-anak SD nonton kejadian ini mereka berteriak-teriak..”Bule sedang buang air tengah hari.” “

Bule Belanda ini menyadari salah menerapkan teknik, karena sebenarnya ada tehnik BAB yang benar di pantai. Seharusnya jongkok di atas batu, agar tidak kesiram air laut.
“Waktu itu saya belum tahu. Itulah pengalaman pertama saya buang air di laut. Rasanya sangat tidak nyaman sekali waktu itu. Setelah beberapa minggu disana mulai terbiasa.”

Bule Brewok juga punya pengalaman lain soal BAB di kampung.
“ Ini ada satu cerita lagi di kampung lain toiletnya di atas laut ada beberapa batang pohon kelapa, ada dinding penghalang dan beberapa batang pohon kelapa. Semua duduk disana. Satu bagian perempuan. lainnya lelaki.

Saya tinggal di kampung.  Dan disana tersedia ember nah kalau mau cebok bisa pakai air itu. Saya tinggal di keluarga istri sepertinya mereka kasihan sama bule pantat putih. Jangan cebok pakai air laut.

Mereka sarankan kami untuk pakai air tawar Jadinya saya pagi-pagi waktu mau berak, aku harus jalan sepanjang kampung menenteng ember  ke laut.

Duduk disana lagi, sambil ngomong. Mungkin ini pengalaman aneh untuk kami orang Belanda. Kalau di Belanda kan, selalu duduk di kamar kecil tertutup. Jadi orang kampung itu cebok pakai air laut saja?

BAB ditunggu Babi
Ada cerita lain lagi dengan kampung di pegunungan, tidak ada di laut. Kalau ada sungai, ya buang air di sungai tapi kalau tidak ada sungai. Buang air biasanya di lereng gunung dan biasanya babi sudah tunggu. Berarti kalau mau berak, harus siap dengan batu untuk lempar, sebab kalau tidak, bisa jadi babi sudah menyerbu sebelum limbah keluar.

Kalau buang air di tanah, dimakan babi. Kalau buang air di laut, disambar ikan. Menurut sang bule yang domisili di Deventer, Itu memang proses recycling (daur ulang). Tapi lucu juga ya babi-babi yang menunggu itu. Kalau malam, yang kelihatan hanya mata yang menyala merah itu mata babi yang warnanya merah.

Jadi disana harus selalu bawa batu kalau BAB batu kecil saja. Babinya yang kecil-kecil yang ada di Indonesia. Ini lucu banget pengalaman bule di Indonesia tepatnya di Maluku. Mungkin kalau sekarang sudah tidak ada lagi itu ya? Mungkin satu dua masih ada, tapi kebanyakan sudah punya toilet sendiri. Itu kan cerita dari 40 tahun lalu. Itu kejadian tahun 1984.

Sejalan dengan waktu tentu saja, Indonesia, Belanda dan dimanapun juga mengalami perubahan. Ketika ditanya soal perubahan itu Bule Brewok yang terakhir ke Indonesia tahun 2016 mengatakan demikian: “Sepertinya banyak sekali berubah. Waktu saya ke Sulawesi Selatan, ke kampung tahun 1991, itu kampung tidak terlalu kecil, sekitar 10 ribu penduduk waktu itu telepon cuman ada satu itupun di Kantor Polisi.

Trus waktu bule ini mau telepon ke Belanda, ia harus naik bus sejauh 50 Km, ke kota Pare-pare. Di kantori Telkom baru bisa telepon ke Belanda. Nah, kalau sekarang sudah ada HP, sedangkan waktu itu, TV pun masih jarang. Kalaupun ada masih Hitam-Putih ketika dia kembali 5 tahun kemudian rumah-rumah sudah ada Parabola, televisi berwarna. Dan lima tahun kemudian semua orang punya HP. Jadi memang sangat cepat sekali.

Bangunan-bangunan juga cepat sekali bermunculan di kota-kota besar. Itu sudah mulai sejak tahun 1984 di Jakarta sudah mulai itu sudah muncul pembangunan Fly Over di seluruh Jakarta.

Tapi misalnya kampung tempat saya tinggal di Jakarta, Tanjung Duren sekarang sudah berubah menjadi mall, setelah 30 tahun. Dibongkar semua, waktu itu itu alokasi tempat waria.

FLORIADE, Peluang Indonesia Rebut Pasar Dunia Produk Pertanian

Posted on Updated on

Kota Almere Belanda bersiap membangun pameran agrikultural 10 tahunan terbesar di Belanda. Eka Tanjung meninjau kawasan yang sedang dalam persiapan. Peluang Indonesia menjual produk pertanian ke pasar Eropa. Expo pertanian berlangsung April – November 2022.

Eka Tanjung melaporkan dari kawasan informasi tentang Floriade pameran AGRO 10 tahunan sekali yang berlangsung di Belanda. Untuk Tahun 2022 berlangsung di Almere, kota kami Almere menjadi tuan rumah ajang pameran produk-produk pertanian. Saksikan laporan video dari kunjungan Eka Tanjung ke Preview FLORIADE 2022.

Negara-negara yang memastikan hadir dua tahun lagi antara lain Kanada, Kenia, Jepang, China dan juga Indonesia. Indonesia akan memamerkan produk-produk pertaniannya di Expo terbesar di Belanda 10 tahunan sekali. Dengan senang hati Eka Tanjung dari Serba Belanda dan Serbalanda Tour menyambut tamu-tamu dari Indonesia untuk menyaksikan Floriade. Dan di kawasan seluas 60 hektar ini akan muncul sebuah kota baru yang Green City. Kota modern dengan nuansa hijau dan ramah lingkungan.

Untuk menuju ke kawasan melihat Expo persiapan Expo 2022, pengunjung mendaftarkan diri ke website: Floriade.com . Menentukan tanggal hadir, membali ticket secara online kemudian mendapatkan code yang bisa dipakai sebagai ticket masuk.

Preview dimulai pada tanggal 31 Juli 2020 kemarin dan kami datang jadi tanggal 1 Agustus 2020 baru dua hari dibuka. Preview ini buka hanya setiap akhir pekan saja. Setiap weekend sampai November 2020 setiap akhir pekan. Jadi Jumat Sabtu Minggu. Ini perahu kapal yang biasa dipakai ini almere City Tours.

Gedung dimana kita mendapat banyak sekali penjelasan. Dan slogan mereka mengatakan “work in progress” Expo 2022 Floriade Amsterdam Almere NL. secara marketing lebih bagus kalau ada kata Amsterdam nya. Kalau Almere aja kurang. Ini disebutkan calon pengunjungnya diperkirakan dua juta pengunjung 70% dari Belanda sendiri kemudian diperkirakan 26 persen itu dari Jerman, Belgia, Prancis, Inggris kemudian dua persen itu dari Amerika, Cina dari Jepang tentang FLORIADE nya sendiri.

Sejarahnya: 1960 pertama kali berlangsung di Rotterdam, di kota pelabuhan Rotterdam. Bapaknya seperti orang Indonesia Ada tumpengan segala Dan selalu yang membuka acara peresmiannya itu oleh Raja atau Ratu. Jadi di Euromast dan Het Park. Dari 25 Maret – 25 September 1960 pembukaan oleh Ratu Juliana. Jumlah pengunjungnya 4 juta. Kemudian pertama kali saya dan keluarga datang itu waktu itu lagi di Haarlemmermeer, dekat schiphol tahun 2002 waktu itu Indonesia membawa kayak Ondel-Ondel Betawi gitu, seingat saya. Lalu 1992 di kota Zoetermeer dekat Den Haag terciptanya lah sebuah komplek perumahan Rokkeveen jumlah pengunjungnya 3,4 juta lokasi luasnya 68 hektar. diresmikan oleh Ratu Beatrix. Info tentang latar belakang yang dulu ya lalu tahun 1982 berlangsung di Amsterdam di lokasi rekreasi. Gaasperpark dibuka oleh lagi oleh Ratu Beatrix jumlah pengunjungnya cukup besar 4,6 juta orang dan luas kawasannya 54 hektar.

Jadi Floriade total ini usianya sudah 62 tahun 1972 lagi-lagi berlangsung di Amsterdam di Beatrixpark. Saya menangkap kesan persiapannya kurang matang, ada Kanada lalu Kenia Prancis sudah menyatakan kan hadir lalu Polandia ya dari Eropa juga Bendera China kulihat sayup-sayup di atas . Ada Qatar, India juga mengirimkan delegasi Cina juga akan memamerkan produk pertaniannya. Mereka siap bersaing Jepang juga menyatakan siap. Thailand.

INDONESIA.
Akan hadir untuk keempat kalinya sebenarnya keempat kalinya. Jadi Indonesia akan merebut pangsa pasar Eropa dunia. Mengalahkan Thailand kita siap.

ALMERE
Nah kawan sekarang informasi mengenai ALMERE, pertumbuhan kota tuan rumah. Kota dimana Supir Santun berdomisili jumlah penduduk Almere pada saat ini 211,612 Jiwa (Agustus 2020) Ada nambah – ada kurang sedikit, tergantung kemarin ada lahir dan ada yang meninggal kemudian luas wilayah itu 129,1 km persegi Itu lahan tanahnya Luas airnya 119,6 km persegi. Wilayah airnya tidak hampir sama ya. luas tanah dengan luas air. Dan menyediakan 723 kamar hotel untuk tamu. Lalu jumlah KK 87.390. Posisi Almere terhadap permukaan air laut 3,5 m di bawah permukaan air laut. Panjangnya total itu 62 KM. Itu benar-benar busway yang tidak ada dipakai oleh kendaraan yang lain lalu jumlah sepeda 257.914 unit sepeda lebih banyak jumlah sepeda daripada jumlah penduduknya. Jumlah perusahaan di Almere itu 20.883 termasuk di antaranya “tanjungpro” dan serbalanda dan sepakbolanda nah pertumbuhan ekonomi tahun 2019 = 4,6 persen. Usia pohon tertua di Almere itu 95 tahun Nah rumah pertama dibangun pada tahun 1976. Rumah pertama berdiri di Almere. Lalu gedung paling tinggi di Almere saat ini 141 meter, yaitu Carlton-Tower menara Carlton inilah fakta di Almere.

Gondola Skyline Skyline itu nanti kita akan bisa berpindah-pindah ada kabel gitu gimana kita bisa naik. Kelom Kayu Khas Belanda. Ini adalah sebuah gedung bulat dan ini di dalamnya itu semuanya terbuat dari bahan ekologis. Arsitektur menggagas komposisi petak-petak gitu ya kotak kotak kotak kotak itu.

Uwa Agrar, Tergiur Arsip Indonesia di Belanda

Posted on

Uwa Agrar, warga Indonesia yang kuliah di Belanda pada tahun 1980an. Akhirnya pindah jurusan kuliah, karena tergiur pada tawaran arsip tentang Indonesia di pusat-pusat arsip Belanda. Eka Tanjung mewawancara Uwa Agrar. Video dapat disaksikan di Youtube.
Wawancara dengan Uwa Agrar soal Gali Arsip Sejarah Indonesia.

Uwa Agrar, menjelaskan asiknya mendalami arsip Indonesia di Belanda. Dia terkejut akan banyaknya informasi sejarah Indonesia yang ada di pusat-pusat arsip Belanda. Akibat informasi arsip yang menjajikan itu, menjadikannya ia berubah jurusan kuliah. Dari Sosiologi Barat menjadi pendalaman sejarah Indonesia. 

Di awalnya Uwa Agrar kuliah jurusan Sosiologi Barat, tapi di tengah perjalanannya beliau berubah arah.

Meremehkan Sejarah
Bermula ketika kuliah di tingkat empat. Sudah hampir selesai di saat yang sama dia ingin santai. Harapannya dengan mengambil mata kuliah yang enteng. Sejarah Indonesia.

Jadi saya mengambil mata kuliah pilihan Sejarah Indonesia. Meskipun saya dari jurusan Sosiologi Barat. Dengan pemikiran saya ingin santai dan enteng. Belajar sesuatu yang sudah saya tahu.

Tapi ternyata ketika mengikuti mata kuliah itu dia menyadari, pengetahuannya sangat minimal tentang Indonesia. Misalnya pada buku sejarah yang diwajibkan dia menemukan informasi yang mencengangkan. 

Dia membaca bagaimana pasukannya Sentot Prawirodirdjo Panglimanya Diponegoro itu ikut berperang di pihak Belanda melawan Imam Bonjol. Dia dikerahkan oleh Belanda untuk melawan atau menghadapi Imam Bonjol.

Nah, di situ saya baru menyadari juga. Hal-hal seperti itu, saya baca juga sejarah Indonesia yang lain. Bupati Sumedang umpamanya itu mengerahkan rakyatnya berpihak ke belanda memerangi Diponegoro.

Mata Terbuka
Uwa Agrar terbuka matanya, ketika membaca beberapa situasi sejarah. “ Yang sudah cukup banyak itu waktu Perang Aceh. Tentara-tentara yang namanya Marsose (Marechaussee) yang kejam itu orang-orang kita orang Ambon, orang Manado, orang Jawa, orang Sunda.Nah di situ, saya mulai tertarik Sejarah Indonesia. Mata jadi terbuka.”

Dosen Sejarah Indonesia di Universitas Vrije Universiteit Amsterdam itu Profesor Dr. Heather Sutherland. Profesor asal Australia itulah yang terus membujuk dia, supaya terus tertarik pada Sejarah Indonesia.

Profesor Heather melihat Uwa Agrar sudah menguasai bahasa Belanda dengan baik. Guru besar di Vrije Universiteit Amsterdam (VU) lah yang mendorong-dorong Agrar untuk melakukan penelitian arsip. Saat itu tahun 1985an masih jarang orang Indonesia yang benar-benar menguasai Bahasa Belanda dengan baik.

Akhirnya skripsi doktoral Uwa Agrar pun berubah menjadi “Pergerakan  pro kemerderkaan di Indonesia khususnya di Priangan.”

Pilihan Menyimpang
Diakui bahwa pilihan itu menyimpang dari jurusan semula dari Western Sociology menjadi Sejarah Indonesia. Sebelum mengambil keputusan ini Uwa Agrar sempat berkonsultasi dengan Profesor Dick Kuiper, Dekan Fakultas Western Sociology. Pilihan diambil setelah mendapatkan dukungan dan lampu Hijau. 

“Apakah boleh saya sebagai Western Sociolog, mengambil sejarah Priangan?”

Akhirnya mendapatkan lampu Hijau, untuk penelitian atau kerja lapangan Uwa Agrar memanfaatkan penelitian arsip. 

Sementara mahasiswa Indonesia itu ke Indonesia, ada juga yang ke India atau kalau mahasiswa Belanda penelitian di Belanda.

Pilihan studi arsip ini antara lian berkat saran dari Profesor Heather Sutherland yang memberi salah satu mata kuliah.  “Agrar, arsip itu sangat menarik. Kamu ini nanti akan dapat tugas itu. Aku usulkan kamu penelitian lapangannya itu penelitian arsip. Di Pusat Arsip Nasional di Den Haag. “

Jadi untuk kerja lapangan Uwa Agrar melakukan penelitian arsip yang dimulai saat Revolusi Prancis, tahun 1800an Revolusi Industri. Arsip yang menggiurkan itu panjangnya puluh ribu kilometer.  

Nah sebagai orang yang belajar Sosiologi, saya ingin tahu. Apa yang terjadi di Indonesia tahun 1800an. 1805 – 1810 – 1815 – 1820. Menurut temuan Uwa Agrar Itu ternyata periode yang penting. Di sana terjadi banyak perubahan.

“VOC bangkrut, muncul pemerintahan Belanda, lalu di Eropa ada perang Napoleon, tentara Inggris masuk, Indonesia dikuasai oleh Raffles, lalu Napoleon kalah, kekuasaan Belanda balik lagi. Nah itu juga arsip yang benar-benar kaya saya benar-benar tertarik.” 

Walaupun hampir setiap hari berkereta dari Amsterdam ke Den Haag pulang pergi, dijalani karena saking tertariknya dengan materi. 

“Waktu itu belum ada kereta api yang lewat Schiphol, selalu harus lewat Haarlem.” 

Satu temuan lain adalah sebenarnya perlunya penguasaan bahasa Prancis untuk bisa menggali arsip sejarah Indonesia dizaman pendudukan Prancis. 

“Selain diperlukan kemampuan bahasa Belanda juga sebenarnya bahasa Prancis bisa sangat berguna untuk menelusuri arsip Indonesia. Sebaiknya kalau untuk periode itu, apalagi kalau meneliti zamannya kekuasaan Prancis. Perlu juga bahasa Prancis. Karena banyak juga arsip-arsip berbahasa Prancis. Seperti ketika Gubernur Jendral Daendels itu kan kekuasaan Prancis, arsip-arsip yang terkumpul itu banyak berbahasa Prancis.” 

Minatnya akan sejarah, tidak saja terbatas saat kuliah saja. Setelah masa pensiun ini pun Uwa Agrar masih saja tertarik akan sejarah. Dia mengunjungi tempat-tempat di Eropa yang berperan bagi Eropa.


“Karena senang sejarah, saya tahun kemarin sengaja ke Waterloo (Belgia). Jadi perang tahun 1815 – 1817 bagaimana itu pengobatan puluhan ribu serdadu Prancis, Inggris dan Belanda. Itu ada tugu peringatan yang sangat besar.  Dibikin semacam gunung. Waktu itu Waterloo Belgia itu masuk wilayah Belanda 1815. Di sana ada tugu peringatan yang sangat besar. Untuk memperingati karena putra mahkota Belanda tertembak, pundaknya luka, begitu.”

Padahal di saat yang samapuluhan ribu atau ratusan ribu meninggal, praktis tidak dibangunkan monumen. Untuk pangeran Belanda Prins van Oranje, dibuatkan gunung, khusus di atas bukit dengan Singanya melihat ke Prancis.

Pemerintah Belgia sekarang juga mengusahakan agar hamparan lahan-lahan ladang itu tetap bertahan seperti 200 tahun lalu menarik itu. Uwa Agrar tidak bosan-bosannya berada di sana itu. Disampingi sang istri tercinta Ibu Atik.


“Istri saya yang sabar, mengikuti saya. Walaupun buat dia sih gak terlalu istimewa kecuali liburan. Saya itu ingin tidur di Waterloo, jalan-jalan di sana. Dan lihat-lihat. Sangat asik, buat saya itu. Juga seperti ke Pantai Normandia di Prancis itu. (Perang Dunia II)” 

Di sana uwa Agrar juga masuk-masuk te lokasi penting dalam sejarah.

“Ingin lihat gimana Tentara Jerman itu menembaki anak-anak muda wajib militer sampai dihujani peluru. Itulah, berjalan-jalan sekian lama itu di sana itu. Istri saya sih hanya membuntuti dari belakang saja, walaupun kelelahan.” 

Serba Belanda: Kisah Mang Theo si Bule Sunda

Posted on Updated on

Mang Theo si Bule Sunda

Hubungan lama Belanda dan Indonesia meninggalkan banyak jejak menarik. Di Negeri Kincir Angin ini banyak kita temukan hal-hal menarik berkaitan dengan Indonesia. Salah satunya dari sisi humaniora. Eka Tanjung memperkenalkan Mang Theo, si Bule Sunda.

Mang Theo adalah pria kelahiran 1950 di Cisarua Bogor. Orang tuanya bekerja di Perkebunan Teh Cisarua Selatan. Sampai usia 13 tahun dia tinggal di Kaki Gunung Pangrango.

Kemudian dia pindah ke Belanda, karena ikut ibunya yang dirawat di Belanda karena sakit keras. Sejak itu Theo kecil memulai hidup di negara yang tidak dikenalnya.

Kisah Mang Theo ini menarik dari berbagai sudut. Masa kecilnya di Cisarua sangat berkesan. Semua bisa disaksikan pada serial perbincangan dengan Mang Theo yang kami tayang di Channel Youtube kami. Berbincangan bisa disaksikan di bawah ini.

Perjumpaan Pertama dengan Mang Theo terjadi pada 2017. Ketika sedang mengantar anak kami berlatih Bulutangkis di Gelanggang Indischebuurt, kami berjumpa dengan pria separoh baya ini:

Perkenalan dengan Mang Theo, si Bule Sunda.

Penampilan Mang Theo menjadi uniek karena beberapa hal. Pertama karena dia sebagai pria Bule bisa berbicara bahasa Sunda dengan lumayan baik. Bukan saja kalimat dan kata tetapi juga gesture atau gaya badannya Nyunda.

Mang Theo Nyanyi Sunda

Lagu Favoritenya pun bahasa Sunda. Bahasa Sunda sebenarnya di tempat asalnya sendiri sudah mulai punah. Tidak banyak remaja dan generasi muda yang masih menggunakan bahasa Sunda dalam komunikasi sehari-hari. Dalam video di bawah ini penjelasan mengenai belajar Bahasa Sunda. Dan pengalamannya ngurek belut di Paragajen.

Belajar Bahasa Sunda Sambil Ngurek Belut

Mang Theo sekarang tinggal di Belanda. Dan mungkin hanya sebagian kecil atau nyaris tidak banyak orang Belanda yang menguasai Bahasa Sunda DAN Bahasa Indonesia. Minimal tidak sebagus dia. Adapun orang Indonesia sendiri tentu masih ada beberapa di Belanda yang menguasai Bahasa Sunda.

Uus si Teman Karib Masa Kecil di Cisarua
Pada episode kedua, Mang Theo menceritakan tentang pengalaman berburu dan membakar Kelelawar. Cara menangkap Kelelawar yaitu dengan cara menangkap ketika binatang itu tidur bergerombol di gombong atau pipa bambu. Kali ini pun dia jalani bersama Uus, kawan karibnya yang setia.

Mang Theo Merasa Kebal Korona

Orang Belanda Ingin Disunat
Untuk perbincangan bagian ke tiga ini Mang Theo menuturkan tentang pengalamannya berenang di sungai Cisarua bersama-sama kawan-kawan. Berenang Telanjang Bulat tanpa celana. Saat itu dia merasa berbeda dari kawan-kawannya. Bukan saja warna kulit, rambut dan penampilan badan. Tapi juga kemaluan yang berbeda. Anak-anak lain sebayanya (11 – 14 tahun) sudah disunat dan tanpa ada kelatup. Sedangkan miliknya masih untuh. Melihat kondisi itu, sesampainya di rumah, Theo langsung minta kepada orang tuanya untuk disunat.

Demi Pertemanan Mang Theo, Rela Disunat

Selanjutnya dalam perbincangan di atas perahu Giethoorn itu, Mang Theo juga menyampaikan pengalaman bermain bola dengan Jeruk Bali. Hal lain yang juga disampaikan dalam percakapan ini adalah kenangan dua kali, kembali ke Paragajen setelah Mang Theo tinggal di Belanda. Pada tahun 1985 dan tahun 2010.

Mang Theo sebagai WNI tidak bisa Masuk Belanda


Dia menyaksikan banyak perubahan dalam dua kunjungan itu. Pertama, masih ada jejak Cisarua Bogor seperti 22 tahun sebelumnya yang melekat di-memory. Namun ketika kembali 2010, sudah banyak yang berubah.

Lokasi: Video perbincangan ini dibuat di Giethoorn, Dusun Sunyi yang Indah di Belanda. Tanpa kebisingan kendaraan bermotor, kami mengarungi desa indah ini dengan perahu. Pada perjumpaan selanjutnya Mang Theo akan menceritakan pengalaman di Paragajen yang meninggalkan trauma. Lalu mengenai sulitnya keberangkatan mendadak dari Kampung Paragajen ke Belanda.


Jika berkaitan dengan tulisan ini kawan ingin menghubungi Eka Tanjung, bisa berkirim lewat WA:

Eka Tanjung. Serbalanda. Pemandu Wisata Orang Indonesia di Belanda. Ingin Liburan Puas di Belanda dan Eropa. Mencari tour murah di Belanda. Angkutan umum hemat di Belanda. Penginapan Hemat dan Murah di Belanda. #supirsantun orang Indonesia di Amsterdam. Gaet Indonesia yang Asik. One Day Tour Amsterdam, Transit Tour di Amsterdam, Wisata Belanda. Taksi Bandara. Transit di Amsterdam.
Klik Gambar untuk Berkirim Whatsapp. Terima Kasih.

Macam Buah-buahan di Belanda

Posted on Updated on

Buah-buahan yang bisa ditemukan di Belanda tergolong lengkap. Bahkan ada yang berasal dari berbagai negara. Dari wilayah Eropa sendiri maupun dari Asia.

Salak, Durian, Buah Naga, Anggur dan lainya bisa dibeli di Supermarket di Belanda. Hampir semua supermarket menjual produk tropis termasuk makanan yang biasa ditemukan di Indonesia.
Macam supermarket di Belanda:

 Buah-buahan Eksotis, Buah Tropis, Buah di Belanda, Segar di Belanda, Wisata di Belanda. Supermarket di Belanda. Pemandu Wisata Indonesia di Belanda dan Paris
Buah-buahan Eksotis, Buah Tropis, Buah di Belanda, Segar di Belanda, Wisata di Belanda. Supermarket di Belanda. Pemandu Wisata Indonesia di Belanda dan Paris, Sawo, Buah Naga
Buah Sawo
Manggis, Manggosteen, Buah-buahan Eksotis, Buah Tropis, Buah di Belanda, Segar di Belanda, Wisata di Belanda. Supermarket di Belanda. Pemandu Wisata Indonesia di Belanda dan Paris
Manggis atau Mangosteen
Leci dan Kelapa Muda, Buah-buahan Eksotis, Buah Tropis, Buah di Belanda, Segar di Belanda, Wisata di Belanda. Supermarket di Belanda. Pemandu Wisata Indonesia di Belanda dan Paris
Leci dan Kelapa Muda
Surikaya, Buah-buahan Eksotis, Buah Tropis, Buah di Belanda, Segar di Belanda, Wisata di Belanda. Supermarket di Belanda. Pemandu Wisata Indonesia di Belanda dan Paris
Surikaya
Pepaya, Buah-buahan Eksotis, Buah Tropis, Buah di Belanda, Segar di Belanda, Wisata di Belanda. Supermarket di Belanda. Pemandu Wisata Indonesia di Belanda dan Paris
Pepaya
Buah Naga, Buah-buahan Eksotis, Buah Tropis, Buah di Belanda, Segar di Belanda, Wisata di Belanda. Supermarket di Belanda. Pemandu Wisata Indonesia di Belanda dan Paris
BUah Naga
Buah-buahan Eksotis, Buah Tropis, Buah di Belanda, Segar di Belanda, Wisata di Belanda. Supermarket di Belanda. Pemandu Wisata Indonesia di Belanda dan Paris

Tour Tiga Tempat Yang Menyenangkan di Belanda
Penginapan Murah Meriah di Belanda
Top 40 Macam Menu Makanan Indonesia di Belanda
Top 40 Resto HALAL non-Indonesia di Belanda.
Top 30 Resto HALAL, Indonesia – Suriname di Belanda
Top 60 Macam Sambal di Belanda
Top 40 Restoran Indonesia di Belanda
Top 40 Tempat Wisata Belanda

Promo Eau de Zwitsal, Oleh-oleh Belanda

Posted on Updated on

Zwitsal, minyak wangi enak dari Belanda. Parfume dari Belanda, oleh-oleh Belanda yang murah. Pesan oleh-oleh Belanda.
Zwitsal, aroma baby juga untuk dewasa.

Promo: Parfume Eau de Zwitsal yang sedap dan sedang ngetop. Tiap Peserta Tour Serbalanda, harga €10 per botol

Beli Minyak wangi Belanda, Zwitsal Asli, Produk Belanda, Oleh-oleh Belanda, Minyak Wangi
Eau de Zwitsal

Note: Max 1 botol per peserta. Harga botol kedua €12,50. 
Ukuran 95Ml, jadi aman masuk koper bagasi maupun cabine.

Pemesanan minimal 7 hari sebelum hari tour.
Note: Maaf belum melayani pengiriman ke Indonesia.

Oleh-oleh yang Sedang Digandrungi di Belanda dan Indonesia. Siapa yang tidak mau dipanggil mesra oleh sang pujaan hati. Dijamin akan ada pujian “Kamu Wangi deh Baby. So Innocent.” Parfume ini cocok untuk tua dan muda. Bisa disemprotkan ke badan maupun pakaian.

Pemandu Wisata di Belanda. Ingin Berwisata Puas di Belanda dan Eropa. Mencari tour murah di Belanda. Angkutan umum hemat di Belanda. Penginapan Hemat dan Murah di Belanda. #supirsantun orang Indonesia di Amsterdam. Tour Transit di Amsterdam.
Kontak Serbalanda

Garuda Hapus First Class ke Amsterdam

Posted on Updated on

Garuda_SeatEka Tanjung dari Serbalanda, tidak tahu apa perasaan kawan ketika membaca judul berita ini. Maskapai Penerbangan Garuda Indonesia memutuskan untuk menghapus kursi First Class untuk penerbangan dari dan ke Schiphol Amsterdam. Penghapusan Kelas Paling Mewah itu berlaku mulai 29 Oktober 2017 ini. Apa dampaknya?

Dampak buat penulis secara pribadi, Tidak ada. Haha. ha
Karena sejujurnya sejauh ini memang belum pernah merasakan empuknya First Class. Dan kemungkinan juga tidak atau belum berencana menggunakan tempat paling mewah di pesawat. Mendingan uangnya untuk beli oleh-oleh. Dan belum tentu juga akan pernah duduk di situ. Selalu milih kelas ekonomi saja.

Oh ya, pernah sekali duduk di tempat non ekonomi. Naik Garuda dari Amsterdam ke Jakarta lewat Singapura, sekitar 20 tahun lalu. 

Penulis sejatinya mengantongi tiket ekonomi biasa, tapi ketika hendak check-in, tanpa diduga berjumpa kawan SMP di Bogor dulu. Setelah bincang ngaler-ngidul, dia ternyata bekerja sebagai ground stewardess Garuda di Schiphol.

eka_tanjung_2017_kontak

Barangkali wanita tinggi semampai itu, iba melihat tampang Eka Tanjung yang memelas, sepertinya kawan itu merasa ingin bantu. Ternyata benar, dia bilang :”boleh lihat kertas bookingnya.”  Sambil mengambil lembaran bukti booking dari tanganku.

Dia berjalan ke arah desk yang kosong dan mengetik, dan tak lama kemudian menyerahkan tiket ke tangan penulis. Sejatinya sampai di situ, saya yang awam, masih belum sadar apa yang terjadi.

Berubah Premium
Selang sejam kemudian, waktunya boarding tiba. Di sana baru sadar bahwa ternyata tiketku berubah status menjadi Premium. Rupanya kawan lama tadi mengupgraded status tiket dari economy menjadi premium. Memakan kenikmatan yang bukan haknya. Rasanya rada hambar.

Pantat Enak
Memang kursinya lebih enak ke pantat ini dan sajian makanan dan minumannya juga beda. Lokasinya kalau tidak salah antara Business dan Economy. Enak juga sih, walaupun tidak terbiasa. Agak sungkan juga rasanya. Malah susah tiduur.

Baik, sudah cukup ngelantur. Sekarang kembali ke realita. Keputusan GIA menghapuskan kursi First Class mungkin bagi sebagian besar kawan juga tidak terlalu berimbas.

Oktober 2017
Hanya jumlah kursi saja bertambah. Jadi rute Amsterdam-Jakarta pp, mulai akhir Oktober 2017 nanti hanya akan menggunakan satu jenis pesawat Boeing 777-300ER V2 saja. (Lihat gambar di atas yang kanan.)

Tanpa First Class
Pesawat jenis ini memang tidak memiliki kelas Utama atau First Class. Kursinya terdiri dari Business Class dan Economy Class saja. Secara total jumlah kursinya nambah menjadi 393 penumpang yang terbagi: 26 kursi di kelas Business dan 367 di Economy Class.

Sementara jumlah kuris di Boeing Tipe 777 yang memiliki kelas Utama (8 kursi) total bisnis dan ekonomi lebih sedikit.  Total berisikan 318 penumpang terdiri dari  8  First, 42 Business dan  268  Economy. (lihat gambar di atas, yang sebelah kiri.)

Lebih Banyak Kursi
Dengan keputusan ini maka penerbangan Garuda Jakarta – Amsterdam (GA088 maupun GA089) akan mampu mengangkut lebih banyak penumpang. Jumlah kursi ekonomi bertambah tapi jumlah kursi di business juga menurun dari 42 menjadi 26 kursi.

Economy Laris
Menurut pihak Garuda keputusan ini disandarkan pada meningkatnya permintaan tiket kelas ekonomi ke Indonesia. Dengan kata lain penumpang Eropa mulai berhitung bahwa dengan naik kelas ekonomi pun juga bisa sampai ke tempat tujuan.

Service Bagus
Aspek kedua barangkali, publik Eropa atau orang Indonesia yang domisili di Eropa berfikir, “ngapain ambil kelas business atau kelas utama wong kualitas pelayanan Garuda di kelas ekonomi juga sudah luar biasa bagusnya.”  Ehem .. ehem.. iklan gratis = tiket gratis?

Buat kawan yang ingin pulang dari Amsterdam atau liburan ke Amsterdam di akhir tahun 2017, jangan kuatir. Masih cukup tersedia kursi. Tapi bagi kawan yang sudah terbiasa dengan naik First Class atau Business jangan sedih.

Ayo, terbang sebanyak-banyaknya pake Garuda Indonesia (GA088 dan GA089) sebelum tanggal 29 Oktober 2017 ini. Agar bisa merasakan penerbangan terakhir dalam kelas paling joss.

Atau kalau tetap masih ingin naik Garuda jalur Jakarta-Amsterdam di First Class, silakan belok dulu lewat London Inggris. Sebab Garuda masih memperahakan jalur penerbangan Heathrow – Soekarno-Hatta dengan Boeing berisi 8 kursi First Class.
Pilihan Pada Kita!

Links:
Transit di Amsterdam Baiknya Ngapain?
Top 40 Tempat Wisata di Belanda
Kiat Hemat Liburan di Belanda
Taksi dari dan Ke Bandara Schiphol Amsterdam

Buku Harian: Tentara Belanda di Indonesia

Posted on Updated on

Schermafdruk 2017-08-08 01.48.16
Ronald Nijboer (Facebook)

Pada Selasa 8 Agustus 2017, berlangsung peluncuran buku berjudul “Tabé Java, Tabé Indië.”  Karya tulis Ronald Nijboer (30 tahun) ini mengenai pengalaman kakeknya, Evert-Jan Nijboer di Indonesia. Ditulis dalam Bahasa Belanda, namun buku setebal 288 halaman ini sangat menarik bagi generasi muda Belanda dan bagi orang Indonesia untuk mengintip sisi pandang mata Belanda. 

Bulan Agustus selalu istimewa dalam hubungan sejarah antara Indonesia dan Belanda. Akhir pendudukan Jepang, Proklamasi Kemerdekaan Indonesia oleh Sukarno-Hatta terjadi di bulan Agustus 1945.

Acara Bulan Agustus
Eka Tanjung sebagai warga Indonesia di Belanda, belakangan ini melihat berbagai publikasi yang menyangkut hubungan kedua negara. Masyarakat Indonesia di Belanda mempersiapkan acara 17 Agustus 2017, memperingati 72 tahun kemerdekaan. Seperti halnya di Tanah Air,  Kedutaan Besar Republik Indonesia(KBRI) di Den Haag menggelar berbagai pertandingan memperebutkan Piala Kemerdekaan. Tenis Meja, Badminton, Tenis Lapangan, Catur dan lainnya.

Sementara itu di tempat lain Den Haag Belanda juga berlangsung hari peringatan pembebasan Warga Keturunan Hindia Belanda de Indo’s dari pendudukan Jepang, 15 Agustus 1945.

Bulan Agustus secara umum bagi Indonesia adalah awal dari kebebasan memiliki negara sendiri. Bagi warga Indo, adalah peringatan akhir penderitaan sepanjang 3,5 tahun, pendudukan Jepang.

Schermafdruk 2017-08-08 01.56.36
Evert-Jan Nijboer (facebook)

Evert
Sementara itu bagi Ronald Nijboer,  Agustus adalah hari peluncuran bukunya perdananya tentang diary kakeknya, Evert-Jan Nijboer. Sang kakek yang sudah meninggal pada tahun 2008 lalu itu, pernah bertugas ke Indonesia bersama ratusan tentara Belanda yang dikirim dalam upaya mengembalikan stabilitas Hindia Belanda usai penyerahan Jepang.

Perang Kalah
Buku yang resmi dirilis 8 Agustus 2017 ini merupakan napak tilas perjalanan selama tugas di Hindia Belanda. “Masuk dalam peperangan yang berakhir kekalahan.”
Tidak heran jika sang kakek tidak pernah cerita secara langsung kepada anak cucunya sekembalinya dari “perang”  di Hindia. (Indonesia)

Walaupun membisu sampai akhir hayatnya tentang pengalaman pahitnya dalam peperangan, namun hebatnya, Evert-Jan mewariskan buku harian, tulisan, dokumen dalam sebuah peti kayu. Peti itu mengungkap banyak hal tentang masa gelap nya di Pulau Jawa, terutama Batavia.

Schermafdruk 2017-08-08 01.39.36

Konon, selain kekaguman pada alam dan penduduk Indonesia yang memukau, Evert-Jan juga menuliskan tentang peperangan, penembakan, pemboman, operasi militer dan kehilangan rekan seperjuangan.

Schermafdruk 2017-08-08 01.38.12

Eka Tanjung dari Serbalanda membaca cuplikan buku ini yang ditayang online di website sang penulis. Dari 10 lembar yang bisa dibaca, tampak cara penuturan penulis yang bagus dan mudah dicerna. Mungkin juga karena Eka Tanjung sedikit banyak sudah mengenal sejarah perpisahan resmi Indonesia dan Belanda.

Buku berjudul “Tabé Java, Tabé Indië”  “Selamat Berpisah Jawa, Selamat Berpisah Hindia,” tampaknya menarik untuk generasi sekarang ini.
Penulisan oleh generasi muda Belanda ini tergolong langka. Sebab selama ini generasi muda Belanda, tidak banyak tahu tentang sejarah di Timur Jauh.Mungkin ada faktor kesengajaan para orang tua mereka. Untuk apa mengenang sebuah kehilangan dan kekalahan. Mirip dengan rasa kalau kita kalah pertandingan sepakbola di partai final. Rasanya malas untuk mengenang kembali kekalahan itu. Kita harus “Move On” !

Sejauh ini hanya satu dua saja penulis sejarah yang melahirkan buku tentang fakta sejarah yang kelam dan menyakitkan bagi Belanda. Dan baru Ronald ini yang mendalami dan menyelami perjalan Kakek kandungnya sendiri.  Yang usianya ketika mulai menulis diary itu 21 tahun. (8 tahun lebih mudah dari usia Ronald ketika menuliskan menjadi buku.)

Eka Tanjung sudah tidak sabar ingin membaca buku ini. Kebetulan ada sepekan waktu liburan. Menikmati penulisan tentang pengalaman sang kakek Belanda di Indonesia (1945-1949).

Mungkin ada baiknya juga buku ini diterjemahkan ke dalam Bahasa Belanda, agar ada gambaran dan contoh perlunya akan menghormati sejarah. Dan juga perlunya untuk menuliskan sejarah tanpa rekayasa.

Sekedar Informasi Menarik:
Tour Tiga Tempat Yang Murah Meriah di Belanda
Penginapan Murah Meriah di Belanda
Top 40 Macam Menu Makanan Indonesia di Belanda

Top 40 Resto HALAL non-Indonesia di Belanda.
Top 30 Resto HALAL, Indonesia – Suriname di Belanda
Top 60 Macam Sambal di Belanda
Top 40 Restoran Indonesia di Belanda
Top 40 Tempat Wisata Belanda

Pelayanan Serbalanda Tour

Posted on Updated on

20170509_020933
Arus Wisata dan Perjalanan Dinas dari Indonesia ke Eropa semakin meningkat. Serbalanda memediasi sewa kendaraan besar, minibus, midibus dan coach.


Eka Tanjung dari Serbalanda Tour merasakan betul peningkatan itu. Kian banyak permintaan akan pendampingan pemandu wisata Indonesia yang memahami situasi di Eropa. Selain itu permintaan akan armada kendaraan pun semakin deras. Kami mencoba membangun kerjasama dengan semua stake holders di Belanda dan Eropa.

Transportasi Bus Wisata di Eropa, Rombongan besar wisata di Eropa, Menyewa Bus di Eropa. Wisata Rombonga besar.
Rombongan Bus Serbalanda
Holong_Testi_2017
Peserta Puas Dengan Bus Wisata Serbalanda


Ramai
Bulan April 2017 ini Serbalanda Tour untuk pertama kali dalam sebulan menyiapkan tiga bus berkapasitas 47 tempat duduk untuk membawa tiga group yang berbeda. Selama dua tahun fokus di bidang pariswisata Eropa ini memberi segudang pelajaran yang berguna di sektor baru. Koneksi jaringan usaha dan kemitraan semakin meningkat.

Kepercayaan dari pihak penyaji rental bus, minibus maupun coach dari ukuran menengah dan besar semakin kuat dan meyakinkan. Hal itu terbukti dengan kesiapan cepat kendaraan yang dipesan, hanya dalam kurun tiga hari menjelang hari-H. Dengan segala upaya dan kesungguhan pihak penyaji jasa kendaraan bus di Belanda, tampaknya mereka ingin memberikan layanan terbaik.

Ikatan kerjasama Serbalanda dengan pihak penyaji bus, dipertahankan dan dipelihara dengan baik.

Mega_Retha


Dengan segala kerendahan hati, Serbalanda Tour mendapat satu pengalaman demi pengalaman dalam memberikan pelayanan yang baik dan terkoordinasi.
Pilihan rumah makan halal yang semakin banyak. Makanan Belanda yang aman konsumsi.

Pesan Bus di Eropa, Orang Indonesia di Eropa, Sewa Bus di Belanda, Sewa Bis di Eropa, Wisata Rombongan Besar di Eropa
Serbalanda Bekerjasama Dengan Berbagai Perusahaan Bis di Belanda
Mercedes Benz Sprinter 16 seat.
Sewa Kendaraan di Belanda, Van Besar, Sewa Van di Belanda. Mencari Transportasi di Belanda, Antar Jemput Hotel Bandara, Taksi Terpercaya di Belanda
Ford Transit, Kapasitas 8 Pax dan 8 Koper Besar

Kerjasama
Atas kerjasama dengan kawan-kawan Indonesia pemilik restoran dan pemberi jasa transportasi  yang sudah bertahun dan berpuluh tahun bergerak di bidang pariwisata di Belanda dan Eropa, Serbalanda banyak mendapat pelajaran. Dan sekarang berupaya menjalin kerjasama yang kuat dan terpercaya.

Serbalanda berharap bisa menyatukan kekuatan kawan-kawan pelaku usaha bisnis tour dan travel di Belanda dan Eropa (Jerman, Belgia, Paris, London, Milan, Slovenia dll) ini untuk bahu-membahu bekerjasama. Demi pelayanan terbaik.

Rasa Puas
Sebab arus permintaan pendampingan wisata dari Indonesia dan juga Malaysia semakin banyak dan mengalami peningkatan signifikan. Hal itu perlu mendapat perhatian dan penggalangan kekuatan demi memberikan rasa puas bagi tetamu Indonesia yang datang ke Eropa.

Semakin Banyak Pelancong Malaysia, KL, Kuching, Kedah, Sabah, Pusing-Pusing di Belanda. Giethoorn. #giethoorn.
Pelancong Malaysia Pusing Pusing di Belanda
Pelancong Malaysia Ramai Pusing Pusing di Belanda Bersama Serbalanda Tour #supirsantun Kuala Lumpur, From London to Amsterdam to Giethoorn.
Pelancong Malaysia Ramai Pusing Pusing di Belanda Bersama Serbalanda Tour #supirsantun
Mencari bis besar di Eropa, Rombongan Tour ke Paris, Tour ke Keukenhof, Tour ke Amsterdam. Sewa Bus di Belanda, Carter Bis untuk Perjalanan di Eropa. Sewa Bis untuk di Belanda. Rombongan besar mencari bis di Belanda. Jalan-jalan di Eropa. Menyewa kendaraan di Belanda. Indonesia. Bus-bus Besar Keliling Eropa.
VITO Tourer
Van Mercedes Benz VITO Tourer. Serbalanda, Supirsantun, Sewa Kendaraan Nyaman di Belanda, Jalan-jalan Dengan Keluarga di Eropa
Kendaraan Serbalanda Tour
Waspada Copet Saat Liburan, Liburan aman dari Copet, Copet Tempat Wisata di Eropa, Paspor Hilang di Eropa, Uang kecopetn, Awas Copet
Awas Copet Berkeliaran

Keamanan
Sejalan dengan peningkatan jumlah pengunjung dari Indonesia dan negara lain Asia, berdampak pula pada ‘kecemburuan sosial’ yang meningakibatkan munculnya para copet mencari keberuntungan dengan cara yang tidak elok. Serbalanda semakin banyak mendengar kabar buruk tentang korban kecopetan. Bukan saja terjadi di Paris, Milan, Roma atau London. Namun hal itu sudah mulai kerap terjadi pula di Amsterdam dan Brussel.

Keselamatan
Sebagai Pelaku Usaha Jasa Pariwisata, Eka Tanjung mengutamakan dua hal penting. Pertama keselamatan tamu merupakan urutan pertama. Disusul dengan barang pribadi seperti paspor, kartu atm maupun uang dan dokumen pribadi. Urutan ke tiga adalah kenyamanan dan keindahan liburan itu sendiri.

Pemandu Wisata di Belanda, Pemandu Wisata Orang Indonesia, Supir Santun, Sewa Bus di Belanda, Carter Bis untuk Perjalanan di Eropa. Sewa Bis untuk di Belanda. Rombongan besar mencari bis di Belanda. Jalan-jalan di Eropa. Menyewa kendaraan di Belanda. Indonesia. Bus-bus Besar Keliling Eropa.
Mohon Selalu Waspada di Setiap Tempat

Setiap kali mendampingi tamu maka Eka Tanjung dari Serbalanda Tour selalu mengimbau untuk waspada, menggunakan sabuk pengaman di kendaraan. Waspada akan barang dan tas pribadi. Tas sebaiknya diselempangkan di depan perut kita. Atau jangan menyimpan dompet atau HP di kantong belakang celana.

Supir Serbalanda merebut kembali dompet dari pencopet.

Semoga tamu-tamu dari Indonesia dan Malaysia bisa maksimal menikmati liburan di Belanda dan negara lain Eropa tanpa mengalami hal-hal yang mengesalkan dan menjengkelkan.

Tulisan tentang pencopetan dan upaya menanggulanginya:

Bisa Juga Kirim Pesan di Bawah Ini: