Arus Wisata dan Perjalanan Dinas dari Indonesia ke Eropa semakin meningkat. Serbalanda memediasi sewa kendaraan besar, minibus, midibus dan coach.
Eka Tanjung dari Serbalanda Tour merasakan betul peningkatan itu. Kian banyak permintaan akan pendampingan pemandu wisata Indonesia yang memahami situasi di Eropa. Selain itu permintaan akan armada kendaraan pun semakin deras. Kami mencoba membangun kerjasama dengan semua stake holders di Belanda dan Eropa.
Rombongan Bus SerbalandaPeserta Puas Dengan Bus Wisata Serbalanda
Ramai Bulan April 2017 ini Serbalanda Tour untuk pertama kali dalam sebulan menyiapkan tiga bus berkapasitas 47 tempat duduk untuk membawa tiga group yang berbeda. Selama dua tahun fokus di bidang pariswisata Eropa ini memberi segudang pelajaran yang berguna di sektor baru. Koneksi jaringan usaha dan kemitraan semakin meningkat.
Kepercayaan dari pihak penyaji rental bus, minibus maupun coach dari ukuran menengah dan besar semakin kuat dan meyakinkan. Hal itu terbukti dengan kesiapan cepat kendaraan yang dipesan, hanya dalam kurun tiga hari menjelang hari-H. Dengan segala upaya dan kesungguhan pihak penyaji jasa kendaraan bus di Belanda, tampaknya mereka ingin memberikan layanan terbaik.
Ikatan kerjasama Serbalanda dengan pihak penyaji bus, dipertahankan dan dipelihara dengan baik.
Dengan segala kerendahan hati, Serbalanda Tour mendapat satu pengalaman demi pengalaman dalam memberikan pelayanan yang baik dan terkoordinasi. Pilihan rumah makan halal yang semakin banyak. Makanan Belanda yang aman konsumsi.
Serbalanda Bekerjasama Dengan Berbagai Perusahaan Bis di Belanda
Mercedes Benz Sprinter 16 seat.
Ford Transit, Kapasitas 8 Pax dan 8 Koper Besar
Kerjasama Atas kerjasama dengan kawan-kawan Indonesia pemilik restoran dan pemberi jasa transportasi yang sudah bertahun dan berpuluh tahun bergerak di bidang pariwisata di Belanda dan Eropa, Serbalanda banyak mendapat pelajaran. Dan sekarang berupaya menjalin kerjasama yang kuat dan terpercaya.
Serbalanda berharap bisa menyatukan kekuatan kawan-kawan pelaku usaha bisnis tour dan travel di Belanda dan Eropa (Jerman, Belgia, Paris, London, Milan, Slovenia dll) ini untuk bahu-membahu bekerjasama. Demi pelayanan terbaik.
Rasa Puas Sebab arus permintaan pendampingan wisata dari Indonesia dan juga Malaysia semakin banyak dan mengalami peningkatan signifikan. Hal itu perlu mendapat perhatian dan penggalangan kekuatan demi memberikan rasa puas bagi tetamu Indonesia yang datang ke Eropa.
Pelancong Malaysia Pusing Pusing di BelandaPelancong Malaysia Ramai Pusing Pusing di Belanda Bersama Serbalanda Tour #supirsantun
VITO TourerKendaraan Serbalanda Tour
Awas Copet Berkeliaran
Keamanan Sejalan dengan peningkatan jumlah pengunjung dari Indonesia dan negara lain Asia, berdampak pula pada ‘kecemburuan sosial’ yang meningakibatkan munculnya para copet mencari keberuntungan dengan cara yang tidak elok. Serbalanda semakin banyak mendengar kabar buruk tentang korban kecopetan. Bukan saja terjadi di Paris, Milan, Roma atau London. Namun hal itu sudah mulai kerap terjadi pula di Amsterdam dan Brussel.
Keselamatan Sebagai Pelaku Usaha Jasa Pariwisata, Eka Tanjung mengutamakan dua hal penting. Pertama keselamatan tamu merupakan urutan pertama. Disusul dengan barang pribadi seperti paspor, kartu atm maupun uang dan dokumen pribadi. Urutan ke tiga adalah kenyamanan dan keindahan liburan itu sendiri.
Mohon Selalu Waspada di Setiap Tempat
Setiap kali mendampingi tamu maka Eka Tanjung dari Serbalanda Tour selalu mengimbau untuk waspada, menggunakan sabuk pengaman di kendaraan. Waspada akan barang dan tas pribadi. Tas sebaiknya diselempangkan di depan perut kita. Atau jangan menyimpan dompet atau HP di kantong belakang celana.
Semoga tamu-tamu dari Indonesia dan Malaysia bisa maksimal menikmati liburan di Belanda dan negara lain Eropa tanpa mengalami hal-hal yang mengesalkan dan menjengkelkan.
Tulisan tentang pencopetan dan upaya menanggulanginya:
Setiap kota besar memiliki bentuk kejahatannya. Amsterdam, Milan, Madrid, London, Paris dan lainnya, sebagai destinasi wisata bukan saja menyedot arus pelancong tapi juga pencoleng, penipu atau pencopet. Eka Tanjung dari Serbalanda mencoba memaparkan bentuk kejahatan di Paris yang menyasar dompet wisman. Semoga bermanfaat.
Ketika sudah meniatkan untuk liburan, maka kita mempersiapkan dana dan good mood. Dengan rasa ingin santai, jalan-jalan dengan transportasi publik membaur dengan warga lokal. Namun terkadang kita terlalu santai dan sering lengah karena terbuai tempat indah dan baru dan kebelet untuk jepret selfie agar segera dipublished di social media.
Mohon perhatikan dua hal ketika jalan di Paris:
Sapaan dari orang tak dikenal, selalu punya tujuan tertentu. Dan lebih dari separoh kasus, sapaan itu menyasar uang atau barang. Dengan segala hormat, tentu saja tidak semua sapaan adalah jahat. Ada juga sapaan yang memang benar-benara tulus.
Wisatawan hampir selalu bakal jadi sasaran empuk bagi pencuri, pencopet atau penipu. Mereka tahu siapa yang bawa duit kontan dan jumlah yang besar.
Orang bisa lihat, siapa yang bawa barang berharga dan nenteng tas branded. Dan wisatawan biasanya tidak kenal, modus penipuan yang ada.