Kesempatan transit selama beberapa jam di Amsterdam bisa dimanfaatkan untuk mengunjunggi beberapa lokasi wisata seperti Damrak, de Dam, Royal Palace, Red Lights District, Rumah Multatuli. Berikut masukan dari Serbalanda Tour.
Eka Tanjung dari Serbalanda menerima banyak pertanyaan dari kawan-kawan Indonesia dan Malaysia tentang aktivitas yang cocok, ketika hanya punya waktu pusing-pusing beberapa jam saja. Dan cara paling ekonomis, naik kendaraan umum. Angkutan Umum di Belanda.
Papan Info di Stasion Belanda
Stasion Kereta di Schiphol
Schiphol memiliki stasiun kereta api bernama Station Schiphol. Berbeda dengan bandara Soekarno-Hatta yang jalur keretanya di lantai atas. Di Schiphol, lokasi peron di basement, lantai -1. Bisa dijangkau jalan kaki dari hal kedatangan sekitar 300 meter. Sebelum kawan naik kereta, perlu membeli karcis di mesin atau di loket kereta api belanda, NS. Jam keberangkatan Kereta Api Schiphol ke Amsterdam.
Stasion Kereta Api Schiphol Airport
BUS-397 Amsterdam Airport Express
Selain kereta api, cara lain adalah naik bus ke Amsterdam Centraal Bus Station. Lokasinya juga tidak jauh dari stasion Amsterdam. Bus bisa menjadi pilihan yang murah dan nyaman. Bus ini difasilitasi WiFi gratis. Keterangan lebih rinci mengenai: Bus 397 Schiphol – Amsterdam.
Schiphol – Amsterdam ( 1 jam)
Sambil menantikan penerbangan atau perjalan darat lanjutan, bisa mengunjungi tempat-tempat menarik sekitar bandara yang jarak tempuhnya sekitar 30 menit saja. Dari airport bisa mengambil kereta api ke pusat kota Amsterdam yang berlokasi hanya 5 menit jalan kaki dari Centraal Station atau Stasion Kereta Api Amsterdam.
TRANSIT KELUAR AIRPORT HARUS MENGANTONGI VISA SCHENGEN. INILAH SYARAT-SYARATNYA.
Locker Simpan Koper? NOTE: Mohon diperhatikan soal bagasi dan koper. Apakah koper akan dibawa jalan? Atau dititip di locker Bandara atau Stasion Kereta Amsterdam. Keduanya menyediakan service itu. Serbalanda pernah menulis tentang: Menyimpan Koper di Locker Stasion. Menyimpan koper di locker airport Schiphol Amsterdam.
Tram Stasion di Amsterdam
Stasion Amsterdam berlokasi dekat dengan pusat keramaian. Depan stasin terdapat jalan utama bernama Damrak. Kalau dari gerbang depan stasion bisa dikenali dari Hotel Park Plaza Victoria. Berjalan kaki saja menelusuri Damrak yang kondang dengan kedai-kedai dan hotel di sebelah kanan. Sementara itu di sebelah kiri adalah air tempat berlabuhnya kapal-kapal Canal Cruise, dan latar belakang gedung-gedung miring.
Rumah-rumah Khas Amsterdam Berjejer di Damrak.
Canal Cruise (1 jam)
Dermaga pemberangkatan kapal-kapal Canal Cruise. Dengan harga kisaran €15 euro bisa mengikuti tour sepanjang kanal-kanal di Amsterdam yang berkelok-kelok itu. Dengan penjelasan sejarah yang menarik. Termasuk gudang-gudang historis rempah milik Kongsi Dagang VOC. Sejarah ini berkaitan erat dengan Nusantara atau Indonesia. Tour Kanal itu berlangsung selama sekitar 1 jam, sudah plus mengantri masuk dan turun. Tautan ke Booking Canal Cruise Stromma.
Rumah Miring (15 menit)
Masih di sekitar Damrak, bisa menyaksikan keindahan rumah Amsterdam yang berbaris tanpa ada pemisah. Beberapa rumah itu tampak sudah mulai miring karena dimakan usia dan pondasi yang tidak lagi rata. Rumah-rumah itu disebut “Rumah Miring” Kawan bisa mengabadikan gambar di spot menarik Amsterdam itu.
Red Lights District – Lampu Merah (30 menit)
Sekitar 500 meter dari Damrak, kawan bisa menelusuri lorong-lorong Lampu Merah atau Red Lights District atau yang biasa di sebut De Wallen, oleh orang lokal. Itulah lokalisasi PSK, ala-ala Belanda. Para wanita penjaja, berpose di balik kaca pintu sambil mempertontonkan kemolekannya.
Para wanita itu menunggu peminat dan mencari penghasilan di sana, namun mereka juga paham bahwa banyak wisatawan berlalu lalang, hanya semata karena rasa penasaran.
NOTE: Dilarang membuat foto atau video dari pada wanita PSK di sana. Kamera anda bisa direbut dan dibanting. Hormati mereka yang mencari nafkah. Sebab mereka bekerja legal dan dilindungi undang-undang Belanda.
Supirsantun di Patung Multatuli.
Rumah dan Patung Multatuli
Jika kunjungan ke Red Lights District dirasa tidak cocok, bisa diganti dengan lawatan ke rumah Multatuli dan menyaksikan patung Eduard Douwes Dekker yang berlokasi tidak jauh dari Damrak. Museum Multatuli berlokasi di Korsjespoortsteeg 20, Amsterdam. Sementara patung penulis Max Havelaar itu berdiri di jembatan Torensluis, 1012 SM Amsterdam.
Sebagai orang Indonesia, ini bisa sangat menarik untuk mengenal “dari dekat” salah satu penulis Belanda yang memihak kaum tertindas di Hindia Belanda. Di era ketika Indonesia masih dijajah Belanda.
De Dam Amsterdam
De Dam dan Royal Palace (30 menit)
Selesai dari kawasan lampu merah atau Multatuli, bisa melanjutkan perjalanan ke arah de Dam, tugu Nasional Belanda berwarna Putih yang terletak di depan Istana Kerajaan atau Royal Palace. Di sana kawan akan merasakan keramaian dari para wisatawan yang ingin berfoto di lokasi tempat berbagai peringatan nasional Belanda.
Dari sana bisa kembali ke Schiphol untuk melanjutkan penerbangan. Atau ke Sloterdijk jika kawan akan ke pool Flixbus ke Paris, Praha, Berlin, Brussel atau ke kota lain di Eropa. Ke Schiphol bisa menggunakan kereta Api dari Stasion Amsterdam Central. Atau dengan Bus397.
Lupa Waktu NOTE: Mohon tetap memperhatikan waktu. Karena Amsterdam bisa menyihir kawan menjadi lupa waktu. Terlalu banyak yang asik dan menarik. Tapi pesawat, kereta atau bus sudah menanti!
Private Transit
Jika kawan memerlukan informasi berkaitan dengan tour Transit. Atau tour transit dengan kendaraan pribadi didampingi guide Indonesia, bisa menghubungi kami. Untuk wisata tour kombinasi Amsterdam dengan Volendam, Zaanse Schans, Rumah Tumpuk atau ke Giethoorn yang Indah itu.