Giethoorn, Dusun Sunyi Tanpa Kendaraan Bermotor di Belanda
Dusun Sunyi Tanpa Kendaraan Bermotor di Belanda, namanya Giethoorn. Sunyi menyedot wisatawan Indonesia.
Giethoorn kampung unik dengan parit berkelok-kelok belum banyak dikenal wisatawan Indonesia. Pelancong dari China sudah terlebih dahulu menginjakkan kakinya di dusun sunyi, damai di Overijssel nan indah ini.
Eka Tanjung sang supirsantun berkesempatan mengunjungi Giethoorn tempat yang indah itu 9 Juli 2015 bersama dua kawan. Bari Muchtar, penyiar Radio SKS Belanda dan Parlindungan Marpaung, motivator ulung dari Bandung. Bagi Bari, ini adalah kunjungannya ke dua. Pertama kali pada tahun 2008 bersama Gerda sang istri, mengantar Sri Harsini kawan dari Solo Indonesia yang sedang berkunjung ke Belanda.
Bikin Kangen
Walau demikian lawatan kali ini lebih istimewa bagi Bari karena dia lebih bisa menikmati dan menghargai keindahan alam dan kanal sepanjang 7 km itu. Kali ini Bari mendapat kesan lebih baik lagi dan berjanji pasti akan kembali lagi.
Bagi sang motivator, Parlindungan, ini adalah lawatan pertama. Dia merasa tercengang dengan keindahan alam yang ditawarkan oleh kawasan yang beda dari yang dia biasa.
Giethoorn terletak di propinsi Overijssel, Timur Laut dari ibukota Amsterdam. Jaraknya sekitar 120 KM dari Amsterdam. Dan jarak tempuhnya sekitar 130 menit atau dua jam. Kalau dari Den Haag, jaraknya sekitar 180 KM dengan jarak tempuh sekitar 160 menit.
Transportasi ke Giethoorn
Untuk bisa sampai ke Giethoorn bisa dilakukan dengan berbagai cara.
Kendaraan Pribadi
Kendaraan Umum (Kereta dan Bis)
Mirip Bandung
Setiap kakinya melangkah satu meter, Parlindungan tidak hentinya mengatakan bahwa tempat ini sebenarnya mirip dengan lokasi di Bandung, kota tempat tinggalnya. Sama-sama indah, tapi dengan beberapa perbedaan saja. Menurutnya Giethoorn sedikit lebih rapih, bersih dan tempatnya bebas kendaraan bermotor. Kita hanya menemukan sepeda dan perahu air sebagai alat angkut.
“Walaupun menggunakan motor namun nyaris tidak berbunyi. Jadi terasa heningnya dan juga suara burung bisa terdengar dengan jelas.”
Rindu Kembali
Faktanya memang tidak bisa dipungkiri. Penulis, Bari dan Parlindungan berjalan berbarisan di jalan setapak di sepanjang daerah air yang hijau itu. Keindahannya menyihir kami ke alam khayal masing-masing. Namun ketika kami sama-sama kelelahan di pertengahan jalan, sejenak bertukar angan-angan. Ternyata kami sama-sama rindu untuk bisa kembali ke tempat itu. Dan akan kembali dengan sang buah hati.
Bisa Gratis
Kita tidak perlu keluar uang untuk menikmati Giethoorn. Mobil bisa bebas diparkir, alias gratis parkir, tidak ada gerbang masuk tempat membeli karcis. Hanya saja kalau ingin menyewa perahu motor, perlu merogoh kocek antara €15 – 30 per perahu, tergantung jenisnya. Sisanya kami tidak perlu membeli makanan karena sedang berpuasa.
Bawa Pasangan
“Kami pasti akan kembali ke tempat ini. Dan yang pasti kalau datang lagi, tidak akan sendirian. “
Romantis
Lokasi ini terlalu romantis untuk disambangi sendirian. Tampaknya kunjungan berikutnya Bari Muchtar, Parlindungan Marpaung maupun penulis akan membawa pasangan masing-masing. Semoga terlaksana, amiin.
Seperti disampaikan Dr. Suryadi Sunuri di Kompasiana:
Serbalanda Tour
Bila kawan yang mukim di Belanda, maupun di Indonesia ingin berkunjung ke Giethoorn, merasakan sentuhan romantis dan keindahannya, Serbalanda Tour siap memfasilitasi lawatan kawan. Tour ke Giethoorn Harga Teman
Dengan paket, pilihan penginapan, makanan dan transportasi yang paling pas dan murah. Kami memiliki jaringan resmi yang mengutamakan kenyamanan, keamanan dan keramahan.