Eka Tanjung dari Serbalanda, akhir Agustus 2018 lalu berkunjung ke Schengen. Sebuah desa kecil di Luxemburg. Desa yang terletak persis di garis perbatasan tiga negara: Jerman, Prancis dan Luxemburg itu menjadi penting sejak 14 Juni 1985.
Hari itu terjadi penandatanganan Kesepakatan antar Lima Negara Eropa. Lima pionirs ini Belanda, Luxemburg, Belgia, Jerman dan Prancis.
Jika kawan akan ke Eropa, maka diharuskan mengantongi visa Schengen. Hampir semua orang yang akan ke Eropa paham kewajiban itu, namun kita tidak sadar mengapa nama visanya Schengen. Syarat Mendapatkan Visa Schengen.
Eka Tanjung sempat membuat rekaman video dari lokasi.
Lokasi Schengen di Luksemburg.
Wine Riesling Mencolok bagi penulis adalah, ketika jalan-jalan ke desa legendaris ini ada dua hal. Perkebunan anggur dan Pom Bensin di Luxemburg.
Lokasi Schengen berada di perbatasan tiga negara: Luxemburg, Jerman dan Prancis. Selain itu Eka Tanjung juga mencatat bahwa lokasi sepanjang sungai Mossel yang menjadi pembatas antara Luxemburg dan Jerman itu terdapat banyak perkebunan buah anggur sebagai bahan pokok untuk White Wine Riesling yang sangat terkenal di seluruh dunia itu. Hampir 5000 hektar lahan perkebunan anggur ini menjadikan Jerman sebagai produsen Wine Riesling terbesar dunia.
Pohon Anggur
Eka Tanjung di kebun anggur Jerman.
Dalam perjalanan kami ke Luxemburg melihat banyak pom bensin yang berjejer dalam skala 500 – 100 meter mendekati perbatasan Jerman dan Prancis. Sebabnya karena harga solar dan bensin di Luxemburg, sampai 30% lebih murah ketimbang di dua negara tetangganya. Tidak heran jika, banyak warga Prancis dan Jerman yang sekedar menyeberang 1 km untuk mengisi tangki. Dengan perbedaan sampai puluhan euro.
Harga Bensin
Jika kawan ingin jalan-jalan ke Schengen dan ke Luxemburg City serta ke Kastil Vianden dan tempat menarik lainnya. Bisa menghubungi Serbalanda.